Back to my uni-life. When I was working (part time) as practical assistant Laboratory of Paleontology, I found an interesting journal in our assistant room. That journal title is Regional Geology of Bangka and Belitung (that journal used to be a task from lecturer from our uni to his/her student 20 or 30 years ago). I borrowed it from lab, planned to make some good articles for my blog. Because I don’t have access for that journal anymore, I don’t have chance to finish the articles, so none of the articles about Belitung have been posted in my blog. But before I graduated from my uni, I already scanned some maps from the journal and re-make a stratigraphy column of ‘Tanjung Wodong’ (but I think it should be ‘Tanjung Modong’), East Belitung.
sebuah blog oleh Hansen Wijaya
Kamis, 17 Oktober 2013
Kamis, 10 Oktober 2013
My Rudeness
"Stop caring what other people think. How? Understand that this is your life, not theirs, and you’ll have no one to blame but yourself if things don’t work out the way you’d hoped. their opinion shouldn’t matter more than your own."
That was a wall post from FB of my friend 2-3 years ago. I misunderstood it first time I read it. Even I wrote a post to oppose her opinion. But now I feel unpleasant with that weird post. Dear friend, sorry for my rudeness. Just hope that you didn't ever read it *evil smirk.
^_^
External Case for 2,5 inc SATA Hardisk
Hardisk internal laptop dapat dibuat menjadi hardisk eksternal dengan external case. Dua bulan lalu laptop lama saya rusak dan tidak bisa dinyalakan sama sekali. Karena masih ada data yang harus diambil, mau tidak mau saya harus mencari external case. Saya berhasil mendapatkan barang yang saya cari di Mangga Dua Mall, seharga Rp 75.000,00. Cukup mahal karena perasaan di Bandung dulu (BEC) ada teman yang membeli external case kurang dari Rp 50.000,00 (beberapa tahun yang lalu).
Rabu, 02 Oktober 2013
THB yang bikit ribet
Sejak akhir bulan Agustus 2013, PT KAI Komuter Jadebotabek mulai menggunakan THB (Tiket Harian Berjaminan) sebagai tiket komuter. Teorinya, calon penumpang yang belum mempunyai THB tinggal datang ke loket penjualan tiket, menyebutkan stasiun tujuan dan membayar sejumlah uang Rp 5.000,00 + tarif perjalanan dari stasiun keberangkatan ke stasiun tujuan. Setelah sampai di stasiun tujuan, penumpang yang tidak hendak menggunakan jasa transportasi yang sama dalam waktu 7 hari ke depan dapat menukarkan tiket tersebut ke loket penjualan tiket di stasiun tersebut (saya tidak sempat melihat ada loket khusus yang hanya digunakan untuk menukarkan tiket) dan mendapatkan pengantian Rp 5.000,00 yang telah dikeluarkan di stasiun keberangkatan. Sebaliknya apabila penumpang tersebut akan mengunakan komuter lagi dalam waktu 7 hari kemudian, penumpang tidak perlu menukarkan tiket tersebut dan bisa dibawa keluar stasiun. Pada saat penumpang akan naik komuter lagi, penumpang tinggal membawa kartu THB itu ke loket dan menyebutkan statiun tujuan, membayar tiket perjalanan, dan langsung masuk ke "ruang" tunggu komuter.
Langganan:
Postingan (Atom)