Minyak dan gas bumi (hidrokarbon) merupakan sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui yang berasal dari sisa tubuh makhluk hidup yang terkubur sedemikian rupa di dalam permukaan bumi, seperti halnya batubara. Namun karena sifat fisik dan kimianya yang lebih unggul dari batubara, maka minyak bumi menjadi sumber energi masa kini yang sangat penting. Hasil penyulingan minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, pesawat terbang, pembangkit listrik, dan fraksi berat sisanya digunakan sebagai aspal jalan. Produk olahan dari gas bumi, seperti halnya minyak bumi, juga memiliki pemanfaatan yang kurang lebih sama. Gas bumi di Indonesia sudah digunakan sebagai bahan pembangkit tenaga listrik (salah satunya PLTGU Sengkang), bahan bakar gas (sebagian Bus Transjakarta), dan untuk industri pupuk, petrokimia dan sebagainya.
sebuah blog oleh Hansen Wijaya
Tampilkan postingan dengan label Geologi Migas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geologi Migas. Tampilkan semua postingan
Kamis, 27 Juni 2013
Minggu, 03 Juni 2012
Seminar: Introduction to Formation Pressure
Pada tanggal 26 Mei 2012 kemarin, sebuah seminar/diskusi dengan judul “Introduction to Formation Pressure” dilaksanakan di Ruang Hilmi Panigoro, Teknik Geologi ITB. Diskusi yang dibawakan oleh Bapak Noor Syarifuddin dari Total E&P Indonesie ini dimulai pada pukul 09.00 WIB pagi dan selesai sekitar pukul 14.00 WIB. Meskipun demikian, saya akan lebih cenderung menyebut diskusi itu dengan judul “Introduction to Reservoir Fluids Pressure”.
Senin, 30 Mei 2011
Mengapa massa jenis batuan berbeda-beda?
Massajenis atau densitas (density) suatu batuan secara harafiah merupakan perbandingan antara massa dengan volume total pada batuan tersebut. Secara sederhana, suatu batuan memiliki dua komponen, komponen padatan dan komponen rongga (pori). Keberadaan komponen padatan maupun komponen rongga mempunyai nilai yang beragam pada tiap-tiap batuan sehingga massa jenis dari suatu batuan berbeda dengan batuan yang lainnya. Ilustrasi pada gambar di bawah menunjukan dua jenis batuan yang terdiri dari presentase padatan dan rongga yang berbeda-beda. Namun rongga yang terdapat pada batuan tersebut juga dapat terisi oleh fluida, seperti air, minyak, ataupun gas bumi. Persentase rongga yang terisi oleh fluida dikenal dengan istilah kejenuhan fluida, untuk air dinamakan saturasi air (Sw), untuk hidrokarbon (minyak dan gas bumi) dikenal dengan saturasi hidrokarbon (SHC).
Senin, 29 Maret 2010
Migrasi dan Akumulasi Hidrokarbon
Migrasi didefinisikan sebagai pergerakan minyak dan gas di bawah permukaan. Migrasi primer merupakan sebutan untuk tahapan dari proses migrasi, berupa ekspulsi hidrokarbon dari source rock (batuan induk) yang berbutir halus dan berpermeabelitas rendah ke carrier bed yang memiliki permeabelitas lebih tinggi. Akumulasi merupakan pengumpulan dari hidrokarbon yang telah bermigrasi dalam keadaan yang secara relatif diam dalam waktu yang lama. Trap merupakan istilah dimana migrasi terhenti dan akumulasi terjadi.
Sabtu, 20 Februari 2010
Hakikat Minyak dan Gas Bumi
Kandungan Kimia Minyak bumi
Minyak dan gas bumi merupakan senyawa hidrokarbon, hal ini dikarenakan keduanya mempunyai komposisi utama hidrogen dan karbon. Pada gas bumi terkandung 65-70% berat karbon, 1-25% berat hidrogen, belerang ≤0,2% berat, nitrogen 1-15% berat, sedangkan pada minyak mentah 83-87% berat karbon, 11-25% berat hidrogen, 0-6% berat belerang, 0-0,7% berat nitogen, 0-0,5% berat oksigen, dan logam 0-0,1% berat.
Walaupun minyak bumi terutama hanya terdiri dari dua unsur yaitu hidrogen dan karbon namun kedua unsur ini dapat membentuk berbagai macam senyawa molekuler, baik dengan rantai sederhana, panjang, struktur melingkar, sampai bercabang kompleks. Molekul hidrokarbon pada minyak bumi misalnya normal Parafin, iso-parafin, siklo-parafin, aromatik, nafteno aromatik, hetero-siklis, dan asfalten.
Langganan:
Postingan (Atom)