sebuah blog oleh Hansen Wijaya

Rabu, 13 Oktober 2010

Anjing yang bodoh

Pada suatu sore, seekor anjing dengan sepucuk kertas yang ada di mulutnya mendatangi petak toko yang ditempati seorang penjual daging. Pada awalnya si penjual daging mencoba untuk mengusir anjing itu. Tetapi anjing itu tetap tidak mau pergi.

Akhirnya penjual daging itu menyadari keberadaan kertas pada mulut anjing itu dan mengambilnya. Pada kertas itu tertulis : tolong berikan kepada anjing ini sekilo daging sapi dan sepuluh sosis, uangnya ada pada mulut anjing ini. Pedagang daging lalu melihat uang yang dimaksud ada di dalam mulut anjing itu. Ia mengambil uang itu lalu segera memasukan pesanan itu kedalam sebuah kantog plastik dan memberikannya kepada anjing itu. Anjing itu lalu menggigit pegangan kantong plastik itu dan segera pergi. Penasaran akan siapa pemilik anjing itu, pedagang daging yang memang sudah waktunya untuk menutup tokonya segera menutup tokonya dan bergegas mengikuti anjing itu.

Anjing itu lalu berjalan pada tepi jalan dan menuju ke perempatan jalan. Sesampainya disana, anjing itu melihat lampu lalu lintas yang ada di perempatan jalan itu dan mendapati bahwa lampu itu masih menyala hijau. Anjing itu lalu menunggu sampai lampu merah yang menyala. Ketika lampu merah yang menyala, anjing itu segera menyeberang perempatan itu diikuti oleh pedagang yang terkagum-kagum akan kepandaian anjing itu.
Setelah itu anjing itu berjalan menuju halte bus lalu duduk di bawah kursi pada halte bus itu. Tak lama kemudian sebuah bus datang. Anjing iu bangkit, mendekati bus itu dan melihat nomor bus itu lalu duduk kembali. Setelah 15 menit bus tadi meninggalkan halte, tiba lagi bus yang lainnya, dan si anjing lalu bangkit lagi, medekati bus itu, dan melihat nomor bus itu. Karena ternyata bus itu bukan bus yang akan mengantarnya pulang ke rumah tuannya, anjing itu duduk kembali ke tempatnya semula.

Lima belas menit berikutnya sebuah bus datang lagi, si anjing bangkit, mendekati bus itu, dan melihat nomor bus itu, lalu masuk ke dalam bus itu, dan meloncat ke salah satu tempat duduk kosong dekat jendela bus. Pedagang anjing tadi mengikutinya dengan semankin terkagum-kagum.

Si anjing melihat-lihat pemandangan yang ada di luar bus. Beberapa saat kemudian, bus tersebut memasuki sebuah perdesaan. anjing itu lalu menuruni kursi yang ia duduki, menuju ke pintu bus, menekan tombol untuk menyuruh bus berhenti, dan turun. Pedagang daging itu juga turun dan mengikuti anjing itu menyelusuri jalan setapak. Akhirnya anjing itu tiba di halaman rumah tuannya. Ia melepaskan kantong plastik yang digigitnya di keset didepan pintu rumah. Lalu ia mundur beberapa langkah ke belakang, dan mengambil ancang-ancang untuk menubruk pintu itu. Duk.... ia menubrukan dirinya ke pintu itu. Karena tidak ada jawaban, ia menubrukan dirinya sekali lagi ke pintu itu. Namun karena tidak mendapatkan jawaba juga, ia menggigit kembali kantong plastik itu, dan memutar balk ke belakang rumah itu, melompat ke dalam pagar kayu pada pekarangan belakang rumah, dan melepaskan kantong plastik itu di bawah jendela dapur, dan mengambil ancang-ancang untuk menubruk jendela itu. Setelah ia menubruk jendela itu tiga kali, ia berlari kembali menuju ke pintu depan rumah. Beberapa saat kemudian pintu itu rumah itu dibuka dan pemilik rumah itu mengambil kantong itu serta menendang anjing itu sambil marah-marah.

Pedagang daging yang melihat hal itu segera mendatangi pemilik anjing itu dan mencoba untuk meredakan kemarahannya seraya bertanya: "Kenapa engkau menendang anjing sepintar itu? Kau mungkin akan mendapat banyak uang jika memasukan anjing itu ke acara televisi." Pemilik anjing itu berkata "Apa..? Anjing bodoh ini sudah beberapa kali keluar tanpa membawa kunci rumah."

............................................................................
- penulis asli tidak diketahui -


Blogged with the Flock Browser

Tidak ada komentar:

Posting Komentar