“Lupakan sejenak makanan enak dan factory outlet, karena atraksi sejarah alam Bandung yang ditawarkan buku ini, lebih menantang untuk dijajal.”
Andi F. Noya - “Kick Andy"
Andi F. Noya - “Kick Andy"
Dataran tinggi Bandung yang rata-rata berelevasi 700 meter di atas permukaan laut adalah suatu bentukan unik. Bentang alamnya yang melandai dari semua arah, menjadikan Bandung seolah-olah berada di dasar sebuah mangkuk raksasa. Dengan melayangkan pandangan kita ke berbagai arah dari suatu bangunan tinggi di pusat kota Bandung, kita akan senantiasa memandang barisan pegunungan yang mengelilingi Bandung. Bandung merupakan sebuah kota yang berada di pusat dari suatu cekungan.
Cekungan Bandung pada Kala Pleistosen Akhir merupakan suatu hamparan air yang teramat luas yang dinamakan dengan Situ Hyang. Fakta-fakta keberadaan danau purba itu kini tersingkap dengan eksotisnya pada lapisan tanah, endapan lumpur, batuan-batuan, hingga pada artefak dan temua fosil manusia purba.
Buku “Wisata Bumi Cekungan Bandung” ini memberikan tuntunan kepada kita untuk melakukan perjalanan wisata ke-sembilan geotrek (lintasan geologi) untuk membantu kita mengamati bukti-bukti sejarah alam geologi yang terdapat dan mempengaruhi cekungan ini. Peta dari sembilan geotrek tersebut juga diselipkan pada halaman demi halaman buku ini untuk memudahkan pembaca bertualang dan menyusuri perjalanan wisata geologi yang mengesankan.
Buku ini dikemas dengan kisah sejarah alam perkembangan dataran tinggi Bandung dan menghubungkan proses pembentukan danau Bandung purba dengan Legenda Sangkuriang yang amat terkenal di tanah Sunda. Lembar demi lembar buku ini dihiasi dengan gambar-gambar Cekungan Bandung yang mengesankan serta foto-foto Bandung tempo dulu yang unik, dan tentu saja ini adalah buku yang sangat menarik sekali untuk dibaca.
Sekilas tentang Buku:
Pengarang | Budi Brahmantyo dan T. Bachtiar |
Desain Grafis & Tata Letak | Kebun Angan |
Foto Sampul & Isi | Budi Brahmanto |
Editor | Truedee Pustaka Sejati |
Penerbit | Truedee Pustaka Sejati |
Tempat Penerbitan | Bandung |
Cetakan | Ke-1 (Maret 2009) |
ISBN | 978-979-96257-5-5 |
Jumlah halaman | cover depan & belakang + xiv + 275 halaman isi |
Sekilas tentang Penulis:
Budi Brahmantyo, lahir di Bandung pada bulan Desember 1962. Beliau meraih gelar sarjana Teknik Geologi daru Jurusan Teknik Geologi ITB (1988), kemudian master di Geologi Kuarter dari Nigata University (Jepang, 1998), dan doktor di bidang Geologi Karst dari ITB (2005). Saat ini beliau menjadi staff pengajar di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Aktif sebagai koordinator Kelompok Riset Cekungan Bandung, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, dam juga banyak menulis di surat kabar, khususnya Pikiran Rakyat dan Kompas Lembar Jawa Barat, serta aktif menulis beberapa buku juga bersama dengan penulis lainnya seperti Menelusuri Jejak Manusia Sunda Purba dari Gua Pawon, Amanat Gua Pawon, Geologi Cekungan Bandung, dan Geowisata Sejarah Bumi Bandung.
T. Bachtiar, lahir di Garut pada bulan Juli 958. Beliau alumni IKIP Bandung Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Padjajaran jurusan Manajemen, dan Suscadoswir Lemhanas – Departemen Pertahanan dan Keamanan, 1985. Aktif menulis buku bersama penulis lainnya seperti Menempus Belantara Ujung Kulon, Krakatau! Krakatau!, Bandung Purba, Amanat Gua Pawon, Geowisata: Sejarah Alam Bandung, Menyelamatkan Alam Sunda, dan lain-lainnya. Beliau juga aktif menulis di beberapa media massa, seperti Pikiran Rakyat, Kompas, Tribun Jabar, dan majalah berbahasa Sunda “Mangle’” dan “Cupumanik”. Beliau suka menulis essay dan telah mendapatkan pengargaan baik lintas Provinsi maupun Nasional atas karya-karya yang dihasilkan beliau. Saat ini beliau merupakan dosen di Faktultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara.
halo salam kenal ..
BalasHapusbagus banget artikelnya ..
klo berkenan, share artikelnya di Citizen Journalism web kita yah !
di tunggu loh ..
Thx
wah,, makasih...
BalasHapusbtw dimana saya bisa mengaksesnya?? ^^