Ketika panas sang surya perlahan meninggalkan Bukit Tantara
dan embun malam mulai membasahi bumi tempat aku berpijak
Aku membeku dan mematung
menatap kosong bebatuan granit yang melampar diam
menatap makam-makam sepi yang telah dimakan usia
Kemana kalian pergi ?
rintih kecilku menyayat atmosfer yang kaku
membias diantara rerumputan ilalang liar
memantul pelan melewati pepohonan yang tak bergeming
membias diantara rerumputan ilalang liar
memantul pelan melewati pepohonan yang tak bergeming
Aku disini ketakutan
gemetaran dan tak berani berteriak lagi
gemetaran dan tak berani berteriak lagi
Kemana kalian pergi ?
meninggalkan aku sendirian disini
dalam kesunyian dengan kedinginan
dalam tubuh yang rapuh ini
meninggalkan aku sendirian disini
dalam kesunyian dengan kedinginan
dalam tubuh yang rapuh ini
Disini aku kesepian
gemetaran namun tak bisa berteriak lagi
gemetaran namun tak bisa berteriak lagi
Kemana kalian pergi ?
ketika angin selatan tak lagi bertiup
ketika hujan tak lagi turun ke tanah ini
ketika angin selatan tak lagi bertiup
ketika hujan tak lagi turun ke tanah ini
Ketika wajah-wajah kalian mulai memudar dari otakku
dan suara tawa kalian mulai mengecil pada ingatanku
akankah aku tetap mengenang cerita kalian sampai akhir masaku ?
Kiamat masih lama kah ???
Aku tak takut mati...
Sebab masa berlalu begitu cepat
dan takdir mengambil kalian begitu awal
dan takdir mengambil kalian begitu awal
Januari 2010 + Maret 2014
photo credit: Hansen Wijaya
photo credit: Hansen Wijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar