derap-derap langkah sepatu
menggema di gedung-gedung tua
melintasi koridor-koridor kosong
kemanakah jejak-jejak mereka berlalu?
menggema di gedung-gedung tua
melintasi koridor-koridor kosong
kemanakah jejak-jejak mereka berlalu?
ini tempat penjajahan sunyi, kawan
sisa-sisa kota yang pernah didiami
reruntuhan yang lama tak dibangun lagi
sisa-sisa kota yang pernah didiami
reruntuhan yang lama tak dibangun lagi
tawa-tawa kesepian merintih
memenuhi ruangan demi ruangan
yang sudah lama tak ditinggali
kemanakah suara-suara mereka berlalu?
ini tempat kehancuran, kawan
jiwa-jiwa yang tak kunjung selamat
puing-puing bangunan yang tak lagi menawan
kemana pengharap-pengharap pergi?
yang dulu memenuhi tempat ini dengan tawa kesukaan
jiwa-jiwa yang tak kunjung selamat
puing-puing bangunan yang tak lagi menawan
kemana pengharap-pengharap pergi?
yang dulu memenuhi tempat ini dengan tawa kesukaan
kemana perahu-perahu berlayar?
yang dulu ramai memadati pelabuhan ini
yang dulu ramai memadati pelabuhan ini
kemana hikmat manusia pergi?
yang dulu menimbang dan menilai perbuatan kita
dan kita ada di situ sebagai laskar-laskar langit
siapa yang memerangi kita ?
siapa yang berjalan di depan kita ?
kita hanyalah orang-orang yang bodoh
yang berharap pada dongeng-dongeng kuno
yang percaya pada takhayul yang tidak masuk akal
kita ditampar tetapi kita tersenyum
kita dicemooh tetapi kita tertawa
Oktober 2008 + Januari 2010
yang percaya pada takhayul yang tidak masuk akal
kita ditampar tetapi kita tersenyum
kita dicemooh tetapi kita tertawa
Oktober 2008 + Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar