Jika bukan karena ada acara di TV kemarin yang menyanyikan banyak lagu-lagu perjuangan, saya hampir lupa bahwa kemarin adalah hari Pahlawan. Di antara lagu-lagu perjuangan yang ada di buku lagu perjuangan yang ditinggalkan di Bangka dan sepertinya sudah menjadi sebegitu usang, ada suatu lagu yang saya sukai. Sebuah lagu yang ketika kita mendengarkannya di radio atau apabila disiarkan di TV dapat membuat merinding. Lagunya sederhana, hanya terdiri dari 2 bait. Entah apakah Indonesia saat ini masih dipuja-puja bangsa-bangsa atau tidak, entah apakah Indonesia bisa menjadi tempat berlindung di hari tua atau tidak, tapi ada hal yang dirasakan, entah dalam keraguan atau kepastian:
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja bangsa
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja bangsa
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata
10 Novermber 1945, hari masih pagi ketika tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar di Kota Surabaya. Bom-bom mulai dijatuhkan ke gedung-gedung pemerintahan, dan puluhan ribu infanteri beserta tank-tank dikerahkan. Meriam-meriam membombardir dari laut dan darat. Namun perlawanan pasukan dan milisi Indonesia tetap berkobar di seluruh kota. Ribuan penduduk sipil menjadi korban dalam serangan tersebut, dan ratusan ribu mengungsi dari Surabaya. Pertempuran berdarah yang memakan korban ribuan jiwa itu kemudian menggerakkan perlawan di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.
agar generasi penerus mereka dapat lahir, dibesarkan, dan hidup dalam kemerdekaan sampai mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar